Tips Menyelesaikan Masalah Rumah Tangga Dari Film “Noktah Merah Perkawinan”
Film “Noktah Merah Perkawinan” menggambarkan adanya permasalahan dalam kehidupan rumah tangga yang sudah dijalani selama bertahun-tahun dan dikaruniai buah hati, namun hampir mengalami “perceraian”. Tentu ada alasan yang membuat sebuah rumah tangga masih tetap bertahan atau terpaksa selesai (cerai) ditengah permasalahan yang dialaminya.
Esesnsi perkawinan dalam Pasal 1 UU Perkawinan adalah, “ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.” Sedangkan esensi perkawinan menurut artikel dalam laman NU Jatim, “esensi perkawinan bukanlah untuk mencari kesenangan, penyalur syahwat belaka, akan tetapi didalam perkawinan terdapat komitmen untuk saling mencinta, mengasihi, menjaga kehormatan, perasaan, serta mencetak keturunan yang shalih-shalihah.” Dari esensi perkawinan yang telah dijabarkan terlihat semenarik demikian, tanpa ada penjelasan lebih lanjut perihal permasalahan yang sudah pasti dialami dalam kehidupan berumah tangga, terutama permasalahan yang menyangkut KDRT dan perselingkuhan karena sering terjadi di kalangan masyarakat dan menjadi penyebab perceraian.
Lantas bagaimana seharusnya perilaku kita ketika mengalami permasalahan dalam rumah tangga? dr. Aisah Dahlan, seorang dokter dan konsultan penanggulangan dan penyalahgunaan narkoba serta praktisi neuroparenting skill, membagikan tips dalam menghadapi masalah rumah tangga. Aisah Dahlan mengungkapkan bahwa, “masalah merupakan akumulasi dari adanya situasi atau kondisi bertemu dengan emosi negatif dimana situasi dan kondisi tidak dapat diubah, dan yang dapat diubah adalah emosi negative dinaikkan ke emosi positif, terjadinya masalah tidak bisa langsung diselesaikan saat itu juga sehingga ketika cobaan datang bertubi-tubi jangan dulu menyerah, cobalah lakukan cara menghadapi masalah.” Aisah Dahlan mencontohkan saat ada masalah dengan suami, maka sikap atau sifat suami tentu tidak dapat diubah, yang bisa diubah hanyalah emosi negatif dikontrol menjadi emosi positif. Dan ketika emosi bisa dikontrol maka masalah bisa diselesaikan.”
Dalam permasalahan rumah tangga yang digambarkan film “Noktah Merah Perkawinan” juga seputar masalah dan emosi negatif. Ketika suami istri menghadapi masalah dan istri hanya mendahulukan emosi negatif berujung asumsi negatif pula terhadap pasangannya, maka bisa memicu terjadinya perceraian. Pelajaran apa yang dapat diambil dari film “Noktah Merah Perkawinan”? Tulisan Juan Dwi Satya dalam popmama.com meringkas beberapa pelajaran yang dapat diambil penonton dari film “Noktah Merah Perkawinan”, yaitu:
- Terapkan komunikasi yang terbuka dengan pasangan dalam rumah tangga; melalui komunikasi yang terbuka, setiap pasangan akan saling memahami satu sama lain, dapat mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada, dan kesalahpahaman di dalam hubungan bisa dihindari.
- Hindari pertengkaran di depan anak; pertengkaran yang terjadi di dalam rumah tangga ternyata juga memiliki dampak buruk bagi anak. Salah satu dampak buruk yang bisa dirasakan oleh anak yaitu psikologis mereka. Sebagai orang tua, apabila ingin menyelesaikan masalah pastikan tetap memperlihatkan sikap yang tenang di depan anak-anak untuk menjaga perasaannya.
- Jangan menghindar dari permasalahan yang terjadi di dalam rumah tangga; terus menghindar dari masalah tentu bukanlah suatu hal baik yang patut dilakukan oleh siapapun, baik masalah besar maupun sepele usahakan sebisa mungkin untuk langsung menyelesaikan permasalahan agar kehidupan rumah tangga dapat bertahan.
- Selesaikan masalah rumah tangga tanpa emosi; menyelesaikan masalah rumah tangga dengan emosi bukan merupakan solusi yang terbaik untuk dilakukan. Bisa menenangkan diri terlebih dahulu sebelum membicarakan masalah yang tengah dihadapi bersama pasangan, dengan demikian bisa menyelesaikan segala permasalahan dengan kepala dingin.
- Jangan pernah menceritakan masalah rumah tangga kepada orang lain; sebaik atau sedekat apapun hubungan dengan sahabat, alangkah baiknya untuk tidak menceritakan masalah rumah tangga yang sedang terjadi kepada mereka, karena kita tidak tahu cerita yang kita bagi dengan mereka bisa disimpan secara rapat-rapat atau tidak.
- Hindari berinteraksi lebih dengan orang lain yang mengarah kepada perselingkuhan; bertahan dengan satu orang yang sama selama hidup memang tidak mudah, beberapa orang ada yang bosan. Apabila berada dalam kondisi seperti ini, jangan berikan peluang untuk orang ketiga masuk dalam kehidupan rumah tangga, sebisa mungkin hindari interaksi yang lebih dengan orang lain yang dapat mengarahkan ke perselingkuhan.
- Usahakan orang tua tidak ikut campur dalam masalah rumah tangga; masalah yang terjadi dengan pasangan dalam berumah tangga lebih baik diselesaikan berdua tanpa melibatkan orang tua, boleh saja meminta saran dan menceritakan kepada orang tua, tetapi harus diutarakan terlebih dahulu kepada pasangan dan mencari jalan keluar terbaik bersama.